Saat sudah memiliki satu anak, perempuan akan menunda untuk tidak mengandung lagi hingga merasa siap memiliki anak kembali. Perempuan sering bingung memilih alat kontrasepsi yang paling sesuai. Tapi ternyata spiral merupakan alat kontrasepsi yang paling ideal untuk perempuan.
Ada berbagai macam alat kontrasepsi yang bisa digunakan baik untuk laki-laki maupun perempuan seperti kondom, pil, suntik hormon, spiral dan lainnya. Kadang orang bingung alat kontrasepsi apa yang harus digunakannya.
Berbagai metode kontrasepsi yang berbeda akan memberikan keuntungan yang berbeda dan juga kerugian dalam arti perasaan tidak nyaman dan risiko kesehatan lain yang juga berbeda bagi tiap orang.
Saat ini dipercaya alat kontrasepsi intrauterine device (IUD) atau yang dikenal dengan spiral merupakan alat kontrasepsi yang paling ideal bagi beberapa perempuan. Karena bisa menjadi alternatif alat kontrasepsi yang cukup aman dan efektif.
Spiral juga merupakan metode kontrasepsi yang aman dan efektif bagi ibu yang sedang menyusui, karena tidak ada efek samping apapun dari komponen dalam spiral yang bisa mengganggu proses menyusui, seperti dikutip dari Healthlibrary, Kamis (3/9/2009).
Sayangnya metode kontrasepsi spiral ini kurang populer. Hal ini disebabkan banyaknya orang yang kurang mendapat informasi terkini mengenai penggunaan yang tepat. Padahal alat kontrasepsi ini memberikan perlindungan jangka panjang bagi perempuan yang menggunakannya.
Keefektifan kontrasepsi spiral ini hanya menghasilkan 0,16 kehamilan dari 100 perempuan. Kehamilan yang rendah berdasarkan letak dari spiral tersebut, jika tidak berubah maka bisa mencegah kehamilan.
Biasanya setelah lebih dari 7 tahun, 30 persen spiral bergeser karena meningkatnya ketegangan atau masalah yang lain. Pengguna spiral juga tetap bisa mendapatkan siklus menstruasi yang normal.
Perempuan yang bisa menggunakan spiral yaitu jika tidak memiliki risiko infeksi pada jalur kemaluannya (genital), seperti yang hanya memiliki satu pasangan sehingga tidak berpotensi menyebabkan peradangan pada tulang panggul atau penyakit kronik.
Satu-satunya kontraindikasi akibat menggunakan spiral adalah terjadi infeksi panggul, namun hal ini sangat jarang terjadi. Sedangkan diabetes, penyakit jantung katup dan gangguan pendarahan tidak kontraindikasi. Hal terpenting adalah konsultasikan dahulu dengan pasangan dan dokter Anda sebelum memutuskan alat kontrasepsi apa yang akan digunakan.
Ada berbagai macam alat kontrasepsi yang bisa digunakan baik untuk laki-laki maupun perempuan seperti kondom, pil, suntik hormon, spiral dan lainnya. Kadang orang bingung alat kontrasepsi apa yang harus digunakannya.
Berbagai metode kontrasepsi yang berbeda akan memberikan keuntungan yang berbeda dan juga kerugian dalam arti perasaan tidak nyaman dan risiko kesehatan lain yang juga berbeda bagi tiap orang.
Saat ini dipercaya alat kontrasepsi intrauterine device (IUD) atau yang dikenal dengan spiral merupakan alat kontrasepsi yang paling ideal bagi beberapa perempuan. Karena bisa menjadi alternatif alat kontrasepsi yang cukup aman dan efektif.
Spiral juga merupakan metode kontrasepsi yang aman dan efektif bagi ibu yang sedang menyusui, karena tidak ada efek samping apapun dari komponen dalam spiral yang bisa mengganggu proses menyusui, seperti dikutip dari Healthlibrary, Kamis (3/9/2009).
Sayangnya metode kontrasepsi spiral ini kurang populer. Hal ini disebabkan banyaknya orang yang kurang mendapat informasi terkini mengenai penggunaan yang tepat. Padahal alat kontrasepsi ini memberikan perlindungan jangka panjang bagi perempuan yang menggunakannya.
Keefektifan kontrasepsi spiral ini hanya menghasilkan 0,16 kehamilan dari 100 perempuan. Kehamilan yang rendah berdasarkan letak dari spiral tersebut, jika tidak berubah maka bisa mencegah kehamilan.
Biasanya setelah lebih dari 7 tahun, 30 persen spiral bergeser karena meningkatnya ketegangan atau masalah yang lain. Pengguna spiral juga tetap bisa mendapatkan siklus menstruasi yang normal.
Perempuan yang bisa menggunakan spiral yaitu jika tidak memiliki risiko infeksi pada jalur kemaluannya (genital), seperti yang hanya memiliki satu pasangan sehingga tidak berpotensi menyebabkan peradangan pada tulang panggul atau penyakit kronik.
Satu-satunya kontraindikasi akibat menggunakan spiral adalah terjadi infeksi panggul, namun hal ini sangat jarang terjadi. Sedangkan diabetes, penyakit jantung katup dan gangguan pendarahan tidak kontraindikasi. Hal terpenting adalah konsultasikan dahulu dengan pasangan dan dokter Anda sebelum memutuskan alat kontrasepsi apa yang akan digunakan.
Comments
kl boleh saya cmn mau berbagi pengalaman saja tentang spiral
satelah memiliki anak ke2 istri saya memasang sepiral memang efektif tp setelah satu thn kemudian istri saya hamil dan ketika pengecekan ternyata sepiralnya berada di luar kandungan menurut kabar berita yg saya dapat banyak hal yg tidak enak kl d teruskan kandungannya(2 minggu) jd di kuret (memakan biaya 2jt) lalu sekarang sepiral itu mau di keluarkan harus lewat jalan operasi memakan biaya 7-8 jt setelah saya tanyakan k dokter ktnya hal ini sering terjadi?????
kesimpulan saya sepiral memang efektif tp kl pas dapat musibah seperti saya mengumpulkan uang 7 -8jt bukan hal mudah (asuransi jarang mau menanggung kl berhubungan dengan IUD)
saran saya untuk ibu2 yg memakai sepiral jangan malas untuk cek posisi sepiral anda per 3-6 bulan ke dokter
sorry jd curhat bro/sis