JIKA prestasi Anda menurun, kini saatnya untuk melakukan aktivitas menyenangkan di ranjang. Banyak pengalaman membenarkan bahwa berhubungan intim membuat Anda lebih santai di tengah hari-hari penuh stres.
Sebuah studi yang dihelat Scottish Biological Psychology melaporkan, aktivitas seks selain nikmat juga menimbulkan rasa bahagia. Ini akibat tubuh mengeluarkan zat kimia bernama dopamine, endorphins, dan enkephalins selama hubungan seks. Wanita juga mengalami peningkatan hormon testosteron ketika bercinta, seperti halnya pria. Untuk menambah keberhasilan (dalam berbagai bidang kehidupan), beberapa studi turut menganjurkan wanita agar lebih sering berhubungan seks. Demikian seperti okezone nukil dari The Sun.
Kendati seks membantu seseorang lebih berprestasi, teori tersebut tak berlaku pada atlet yang akan bertanding. Berdasarkan penelitian yang dihelat Endocrinologist Emmanuele Jannini dari Universitas L'Aquila di Italia, melakukan aktivitas seksual sebelum pertandingan tidak dapat menaikkan prestasi para atlet.
"Beberapa atlet membutuhkan konsentrasi menjelang pertandingan. Dalam kasus ini, seks merupakan ide buruk," papar Emmanuele.
Para atlet diperbolehkan berhubungan seks pada malam hari—bukan satu jam atau beberapa saat—sebelum pertandingan yang siap meningkatkan performa di lapangan.
"Kepuasaan akibat sexual intercourse di malam hari sebelum pertandingan akan meningkatkan performa atlet saat bertanding," tandasnya.
Manfaat seks bagi prestasi olahraga terutama dirasakan oleh atlet wanita. “Dari fakta di lapangan yang kami dapatkan, para atlet wanita tampil lebih baik setelah mendapatkan orgasme. Ini dibuktikan pada para atlet lompat tinggi dan lari. Semakin banyak orgasme yang mereka nikmati, semakin besar kemungkinan mereka menggondol medali,” terang Alexander Olshanietzky kepada BBC Sport.
Olshanietzky mengakui, masih banyak pelatih olahraga hingga kini yang melarang seks sebelum pertandingan. “Untuk atlet wanita, ini merupakan instruksi yang salah sama sekali,” tegasnya.
Sebuah studi yang dihelat Scottish Biological Psychology melaporkan, aktivitas seks selain nikmat juga menimbulkan rasa bahagia. Ini akibat tubuh mengeluarkan zat kimia bernama dopamine, endorphins, dan enkephalins selama hubungan seks. Wanita juga mengalami peningkatan hormon testosteron ketika bercinta, seperti halnya pria. Untuk menambah keberhasilan (dalam berbagai bidang kehidupan), beberapa studi turut menganjurkan wanita agar lebih sering berhubungan seks. Demikian seperti okezone nukil dari The Sun.
Kendati seks membantu seseorang lebih berprestasi, teori tersebut tak berlaku pada atlet yang akan bertanding. Berdasarkan penelitian yang dihelat Endocrinologist Emmanuele Jannini dari Universitas L'Aquila di Italia, melakukan aktivitas seksual sebelum pertandingan tidak dapat menaikkan prestasi para atlet.
"Beberapa atlet membutuhkan konsentrasi menjelang pertandingan. Dalam kasus ini, seks merupakan ide buruk," papar Emmanuele.
Para atlet diperbolehkan berhubungan seks pada malam hari—bukan satu jam atau beberapa saat—sebelum pertandingan yang siap meningkatkan performa di lapangan.
"Kepuasaan akibat sexual intercourse di malam hari sebelum pertandingan akan meningkatkan performa atlet saat bertanding," tandasnya.
Manfaat seks bagi prestasi olahraga terutama dirasakan oleh atlet wanita. “Dari fakta di lapangan yang kami dapatkan, para atlet wanita tampil lebih baik setelah mendapatkan orgasme. Ini dibuktikan pada para atlet lompat tinggi dan lari. Semakin banyak orgasme yang mereka nikmati, semakin besar kemungkinan mereka menggondol medali,” terang Alexander Olshanietzky kepada BBC Sport.
Olshanietzky mengakui, masih banyak pelatih olahraga hingga kini yang melarang seks sebelum pertandingan. “Untuk atlet wanita, ini merupakan instruksi yang salah sama sekali,” tegasnya.
Comments