APAKAH seks dan orgasme jalan beriringan seperti selai kacang dan cokelat? Tidak dapat disangkal bahwa keduanya melahirkan rasa yang nikmat, tapi Anda masih dapat mencicipi salah satu, tanpa merasakan yang lain, kan? Pertanyaannya, apakah Anda harus meraih orgasme agar seks menjadi lebih baik?
Seakan terdengar tidak masuk akal membicarakan seks sendirian ternyata memuaskan. Tapi bagi orang yang tidak mencapai orgasme dari penetrasi, hanya dengan rangsangan tambahan menggunakan sex toys, masturbasi, atau rangsangan langsung dari klitoris- seks masih bisa menjadi suatu ajang yang hebat.
Sama seperti masturbasi, orgasme tanpa seks (penetrasi) juga baik. Konon, seks adalah keintiman, kedekatan tubuh yang bergerak bersama-sama. Seks dapat membuat Anda merasa dominan, penurut, penuh gairah, merasakan cinta, bernafsu, kelaparan, dipenuhi kebahagiaan, atau bahkan membuat Anda ingin menangis. Tapi itu tidak selalu diselingi dengan orgasme. Faktanya jika kita stres terlalu banyak berpikir karena orgasme tak kunjung tiba. Ini malah akan menjadi satu-satunya hal yang membuat kita sulit mengalami orgasme. Demikian okezone kutip dari The Frisky, Kamis (22/7/2010).
Di sisi lain, kebanyakan dari kita tidak dapat orgasme dengan melakukan seks sendirian? Sekira 70 persen wanita tidak bisa orgasme dari penetrasi vagina. Penetrasi yang berujung pada klimaks mendatangkan perasaan akumulasi, melepaskan kebahagiaan, dan tubuh Anda naik turun secara alami.
Pada intinya, kita harus berhenti khawatir kapan mendapatkan orgasme. Entah itu sedang melakukan self service, ataupun penetrasi dengan pasangan. Dan yang perlu diingat, jangan aneh jika sesi seks berakhir dengan tidak klimaks. Kita tidak menemukan kebahagiaan dalam keintiman dari tindakan itu (seks).
Nah, kalau saja kita bisa berpikir dengan cara yang sama dengan orang lain, apakah Anda pernah berpikir bahwa seks hanya berhasil bila mengalami orgasme? Apakah Anda pernah berhubungan seks dengan baik walaupun tanpa akhiran orgasme yang dahsyat?
Seakan terdengar tidak masuk akal membicarakan seks sendirian ternyata memuaskan. Tapi bagi orang yang tidak mencapai orgasme dari penetrasi, hanya dengan rangsangan tambahan menggunakan sex toys, masturbasi, atau rangsangan langsung dari klitoris- seks masih bisa menjadi suatu ajang yang hebat.
Sama seperti masturbasi, orgasme tanpa seks (penetrasi) juga baik. Konon, seks adalah keintiman, kedekatan tubuh yang bergerak bersama-sama. Seks dapat membuat Anda merasa dominan, penurut, penuh gairah, merasakan cinta, bernafsu, kelaparan, dipenuhi kebahagiaan, atau bahkan membuat Anda ingin menangis. Tapi itu tidak selalu diselingi dengan orgasme. Faktanya jika kita stres terlalu banyak berpikir karena orgasme tak kunjung tiba. Ini malah akan menjadi satu-satunya hal yang membuat kita sulit mengalami orgasme. Demikian okezone kutip dari The Frisky, Kamis (22/7/2010).
Di sisi lain, kebanyakan dari kita tidak dapat orgasme dengan melakukan seks sendirian? Sekira 70 persen wanita tidak bisa orgasme dari penetrasi vagina. Penetrasi yang berujung pada klimaks mendatangkan perasaan akumulasi, melepaskan kebahagiaan, dan tubuh Anda naik turun secara alami.
Pada intinya, kita harus berhenti khawatir kapan mendapatkan orgasme. Entah itu sedang melakukan self service, ataupun penetrasi dengan pasangan. Dan yang perlu diingat, jangan aneh jika sesi seks berakhir dengan tidak klimaks. Kita tidak menemukan kebahagiaan dalam keintiman dari tindakan itu (seks).
Nah, kalau saja kita bisa berpikir dengan cara yang sama dengan orang lain, apakah Anda pernah berpikir bahwa seks hanya berhasil bila mengalami orgasme? Apakah Anda pernah berhubungan seks dengan baik walaupun tanpa akhiran orgasme yang dahsyat?
Comments